Selamat Datang

Sabtu, 30 Juli 2011

Cara Efektif Belajar Akuntansi



Tuhan YME menciptakan makhluknya dengan ciri khas yang beraneka ragam, ada yang berkulit putih, coklat, bermata sipit, dsb..dan tentunya dengan  kebiasaan yang berbeda-beda pula. Begitu pula dalam hal belajar, mereka memiliki cara/metode yang berbeda dalam melakukan kegiatan belajar. Dari pengamatan saya terhadap perilaku siswa dalam hal belajar, ada bebarapa gaya belajar yaitu :
  • Ada siswa yang cukup dengan memperhatikan secara saksama ketika dijelaskan oleh guru, mereka sudah langsung menguasai materi yang disajikan tanpa harus belajar lagi.
  • Ada pula siswa yang belajar dengan cara membaca buku berkali-kali, namun tidak juga mampu menguasai materi.
  • Ada juga siswa yang dalam membaca buku harus mencoret dengan stabilo warna. Sampai-sampai buku yang semula putih bersih menjadi full color.
  •  Ada juga siswa yang menggaris bawahi setiap kata penting yang ia temukan di textbook. Seolah-olah ia tidak percaya kalau seluruh baris tulisan kalimat di buku itu sudah lurus. Karena semua kalimat dalam buku yang dibaca adalah penting, maka dari awal sampai akhir buku menjadi bergaris.
  • Yang lebih heboh lagi, adalah..... jurus baca mantra. Dengan jurus baca mantra ini mereka membuat catatan kecil (definisi-definisi, rumus-rumus, dsb ) dan membacanya secara berkali-kali kapanpun dan di manapun .... nah, persis orang baca mantra kan..!
Apapun metodenya, tentunya mereka berharap dapat menguasai materi pelajaran dengan efektif dan efisien. Dalam mempelajari akuntansi siswa dituntut selain memahami pengetahuan (teori ), siswa juga dituntut terampil melakukan penghitungan, pencatatan, atau bahkan melakukan pemecahan masalah. Jadi pada mata pelajaran tersebut, tahu saja tidaklah cukup tetapi siswa harus terampil melakukan/mengerjakan sesuatu.
Terampil, berarti siswa harus dapat mengerjakan pekerjaan secara cepat dan tepat sehingga dalam ujian jarang ditemui soal yang menanyakan definisi, nama metode, ataupun menanyakan cara / prosedur sesuatu. Kebanyakan soal ujian untuk mata pelajaran Akuntansi adalah dalam bentuk studi kasus. Siswa diminta melakukan penghitungan, pencatatan (proses akuntansi), pembuatan laporan, atau bahkan pembuatan keputusan.
Ada beberapa tips strategi yang bisa diterapkan agar mudah dalam mempelajari Akuntansi, antara lain :
a.    Ketika membaca Buku Akuntansi :
1. Baca buku secara saksama.
Bacalah dengan seksama dan pahami isi buku tersebut. Membaca buku tidak perlu berulang-ulang, sekali saja cukup (asal paham). Usahakan membaca sekali dan langsung paham.
2. Baca secara urut.
Dalam membaca buku akuntansi, harus secara urut dari bab paling depan kemudian baru dilanjutkan pada bab demi bab dibelakangnya. Jika tidak paham isi bab 3, tentu akan jauh kesulitan untuk memahami bab 4.
3. Jangan tergesa-gesa dalam membaca.
Pastikan bahwa benar-benar memahami isi materi yang sedang dibaca. Biar membaca secara lambat, asal memahami isinya, itu jauh lebih baik daripada membaca cepat tetapi tidak memahami isinya.
4. Beri tanda pada istilah atau kalimat yang paling penting.
5. Pahami makna setiap kalimat yang dibaca. Cari tahu asal usul angka hitungan.
6. Hitung ulang angka2 yang ada pada buku itu.
Telusuri asal usul angka itu. Hal ini bukan berarti tidak percaya pada buku itu, akan tetapi jika penelusuran benar, berarti sudah memahami materi itu.
7. Buat ringkasan
Buatlah ringkasan singkat (tulisan atau gambar ) yang akan mengingatkan pada isi secara keseluruhan.
b.    Ketika Pembelajaran Berlangsung :
1.      Pastikan telah membaca materi yang akan dibahas, sehingga akan lebih mudah mengikuti materi yang disampaikan guru.
2.       Pilih tempat duduk di depan yang tidak terganggu sehingga akan menambah konsentrasi belajar.
3.       Matikan HP. Ingat “matikan” bukan silence atau quiet mode. HP tidak hanya mengganggu diri sendiri tetapi juga teman kanan kiri dan seisi kelas.
4.       Konsentrasikan pikiran pada pelajaran. Buang jauh-jauh pikiran yang sering melayang-layang kemana-mana..lupakan aktivitas yang dilakukan sebelum pelajaran maupun rencana aktivitas setelah pelajaran.
5.       Jangan sibuk mencatat
Memahami materi itu jauh lebih penting dibandingkan dengan hanya memiliki catatan lengkap. Catatan kuliah dapat Anda peroleh dari ringkasan baca buku, copy transparasi (slide PowerPoint), copy handouts, ataupun copy catatan punya teman.
6.       Ajukan pertanyaan
Jika tidak setuju atau tidak paham apa yang disampaikan guru, ajukan pertanyaan secara sopan. Jika punya pendapat lain, sampaikan secara jelas. Jangan takut bertanya. Umumnya mereka yang sudah belajar sebelumnya, mereka punya banyak pertanyaan. Tidak bertanya bukan berarti sudah paham, bisa jadi memang tidak tahu apa yang harus ditanyakan.
7.       Jawab pertanyaan
Sering guru mengajukan pertanyaan dalam menjelaskan suatu materi. Guru sering mengajak diskusi bersama. Jangan takut salah untuk menjawab pertanyaan tersebut. Jawablah dengan serius, guru tidak akan marah jika jawabannya salah, asal tidak menjawab secara sembrono.
8.       Tunjukkan kemampuan
Pelajaran Akuntansi, sudah pasti akan banyak PR. PR kadang dibahas di kelas. Atau kadang ada soal di kelas yang harus dikerjakan di kelas. Dalam pembahasan soal tersebut sering guru menyuruh maju siswa baik secara sukarela maupun penunjukan. Jangan takut salah, maju saja. (tentu tidak BoNek lho ya). Jika pekerjaan ternyata salah, akan terkesan dan pastinya tidak akan mengulangi kesalahan tersebut saat ujian.
9.       Jangan tunda, segera lengkapi pemahaman dengan membaca ulang materi yang sudah dibahas di kelas tadi, begitu pembelajaran selesai.
c.    Latihan soal
Kita akan menjadi terampil mengerjakan pekerjaan Akuntansi jika sering melakukan latihan. Jika sudah terampil, maka dalam mengerjakan soal ujian tentunya akan dapat mengerjakan dalam waktu yang lebih singkat.
1. Cobalah untuk setiap materi untuk mengerjakan soal latihan. Carilah soal latihan yang ada pada setiap bab pembahasan. Jangan hanya mengerjakan soal jika ada tugas.
2. Untuk latihan tahap awal, bisa lihat soal jawab pada buku. Cobalah terlebih dahulu mengerjakan soal tersebut dan jangan melihat jawabannya. Jika telah selesai mengerjakannya, cocokkan dengan jawaban yang ada. Jangan langsung percaya bahwa jawabanmu salah. Mungkin saja jawaban buku itu yang salah. Diskusikan dengan teman atau guru.
3. Kerjakan soal-soal yang memang tidak ada jawabannya. Jika kesulitan, bisa dengan buka buku. Jika tetap sulit, diskusikan dengan teman atau guru.
4. Jika telah yakin jawaban benar, cobalah kerjakan lagi soal tersebut. Tetapi kali ini jangan buka buku dan hitung berapa menit yang diperlukan untuk mengerjakan soal tersebut.
5. Jika mengerjakan tugas PR, jangan sekali-kali hanya copy-paste pekerjaan teman. Dengan copy-paste hanya akan menyelesaikan tugas, tetapi tidak belajar. Tujuan guru memberi tugas adalah agar belajar.
6. Jika terpaksa harus minta bantuan teman untuk mengerjakan PR, cobalah jangan asal copy-paste. Tanyalah mengapa jawabannya demikian. Tanyalah asal usul angka jawabannya. Jika ada teman yang bertanya, jawablah sejelas mungkin. Dengan menjawab pertanyaan teman, ilmu tidak akan hilang, justru malah semakin memperbaiki pemahaman.

Rabu, 27 Juli 2011

Akhirnya...

"Akhirnya..."  kata-kata itulah yang pertama terucap dari bibir yang merupakan ekspresi kegembiraan saya karena telah berhasil membuat blog...walaupun belum sempurna...hehehe...
"Akhirnya..." Terima kasih Prof. Budi Murtiyasa...karena tugas dari anda..maka saya bersemangat untuk belajar membuat blog ini...dan mudah-mudahan blog ini bisa bermanfaat bagi pembaca semua..terutama murid-murid tercinta..." kiranya bisa bermanfaat  untuk keperluan pembelajaran kalian..."
"Akhirnya...." Dengan adanya blog ini...saya dipaksa harus bersemangat untuk menulis...menulis...dan terus menulis...
"Akhirnya..." Kritik..saran..dan komentar dari pembaca sangat saya harapkan demi menyempurnakan imaginasi saya....